Tuesday 26 August 2008

Keep the Spirit Up

This year, August was marked the busiest month in ICRAF. Starting even by the middle of July, most staff were occupied with organizing the 63th Indonesian independence sport competition and celebration. The two week preparation of ICRAF 15th Anniversary (August 26th) also took away most staff time and energy. And, most staff will not be available until the meeting of Functional Unit Leaders (27-29 August) ends.

Although the fourth session of our Kelas Presentasi has to be postponed again and again, we, the members of the this learning + sharing forum, will make sure new sessions continue once the workload is back to normal.

Be prepared!

Sunday 10 August 2008

Ciri Presentasi Tak Membosankan

Rabu, 23 Juli 2008 | 11:00 WIB
www.kompas.com

Banyaknya pekerjaan yang harus ditangani membuat kita sering menyiapkan presentasi dengan terburu-buru. Meski sudah dipersiapkan dengan sebaik mungkin, tanpa sadar kita melupakan satu hal. Apakah presentasi yang kita buat menarik untuk disimak?

Jika cara Anda menyampaikan presentasi standar atau cenderung membosankan, rekan kerja, atasan, atau klien tidak akan bersemangat untuk mendengarkan. Bahkan mereka bisa tidak memahami isi presentasi Anda.

Daripada Anda membuang waktu dan energi, coba perhatikan resep berikut. Dengan begitu, presentasi Anda akan lebih mengasyikkan.

1. Singkat dan Jelas
Presentasi yang terlalu lama dan bertele-tele akan membuat pendengar jenuh. Presentasikan sekitar 25 menit saja, hindari kata yang tak efektif. Akan lebih mudah jika Anda menjelaskan presentasi dengan menggunakan metode mind mapping. Cara ini terbukti efektif membuat pendengarnya lebih mudah mengingat dan ‘merekam’ informasi dari presentasi yang disampaikan.

2. Penyajian Lancar
Saat harus mengucapkan istilah asing atau kata yang jarang diucapkan, kita malah terbata-bata. Cepat atau lambatnya kita bicara menentukan orang terhanyut dalam presentasi kita. Seperti dalang membawakan cerita yang kadang agak keras dan lembut, Anda pun perlu begitu. Anda perlu berlatih, mintalah teman mendengarkan presentasi Anda dan minta masukannya.

3. Tambahkan Foto dan Gambar
Agar lebih menarik, selipkan gambar animasi atau foto agar lebih mudah dicerna, lalu jelaskan dengan kata yang mudah dimengerti. Jika menggunakan slide, usahakan membuat cerita bersambung antara satu slide dan slide lain. Ingat, presentasi adalah komunikasi ide. Penyampaian yang mengalir lancar akan memudahkan peserta menangkap pesan kita.

4. Kontak Mata
Saat presentasi, lakukan kontak mata dengan peserta. Sambil berbicara, sesekali lemparkan pandangan ke arah mereka. Hal ini akan membuat Anda mengetahui apakah peserta tertarik mendengarkan atau tidak. Jika ada peserta yang berbicara sendiri atau melakukan aktivitas lain, acuhkan saja. Jika Anda perhatikan, konsentrasi bisa hilang.

5. Selipkan Humor
Agar tak tegang dan membosankan, selipkanlah humor yang relevan dengan topik presentasi. Namun, jangan berlebihan. Ini akan membuat presentasi malah kehilangan makna. Anda sedang presentasi lho, bukan melawak.

6. Buat Ringkasan
Setelah presentasi selesai, sebaiknya Anda memberikan sedikit ringkasan dari materi yang telah Anda sampaikan. Dengan begitu, peserta bisa kembali mengingat apa yang telah mereka dapat dari presentasi Anda.

Nah, sudahkah presentasi Anda menyenangkan?

Erma Dwi Kusumastuti

Friday 8 August 2008

Tips Presentasi

Pastikan anda mengetahui kebutuhan dari audiens anda. Kuasai materi presentasi anda. Bicaralah dengan terurut dan selalu melatih cara bicara anda dirumah didepan cermin. Tidak ada salahnya anda mencoba untuk merekam presentasi anda dalam tape maupun handycam untuk mempelajarinya sehingga memperbaiki cara presentasi anda.

Ketika anda berbicara didepan audiens, maka anda menjadi aktor diatas panggung. Bagaimana anda penampilan karakter anda menjadi sangat penting. Berpakaianlah sesuai dengan situasi yang anda hadapin. Munculkan kesan antusias, ramah, tenang, percaya diri dan jangan terlihat sombong. Usahakan serileks mungkin walaupun anda nervous. Berbicaralah dengan ritme yang tepat, jelas dan tunjukan bahwa anda menjiwai topik yang anda bawakan. Tidak ada salahnya anda memastikan bahwa audiens yang berada pada posisi yang terjauh dari anda dapat mendengar suara anda dengan jelas. Variasikan suara nada dan dramatisasikan apabila diperlukan.

Bahasa tubuh menjadi sangat penting. Cara anda berdiri, berjalan ataupun bergerak harus disesuaikan dengan gesture tangan dan ekspressi wajah. Apalagi jika anda melakukan presentasi dengan membaca teks bahasa tubuh menjadi lebih penting lagi. Jika memungkinkan hindari cara presentasi dengan membaca teks, tidak ada salahnya anda menggunakan perlengkapan power point. Usahakan hindari presentasi dengan text yang panjang dan audiens “dipaksa” untuk membacanya.

Berbicaralah dengan penuh keyakinan terhadap yang apa yang anda bicarakan. Pengaruhilah audiens anda secara efektif. Hindari membaca dari catatan, jika anda melakukan kesalahan, perbaiki dan segera lanjutkan. Tidak dianjurkan bagi anda untuk memohon maaf atas kesalahan tadi. Tatap mata audiens semua audiens anda, anda dapat menggunakan metode 3 detik untuk menatap audiens anda untuk memastikan audiens anda memperhatikan anda dengan seksama. Sapalah audiens anda, dengarkan pertanyaan mereka, responslah reaksi mereka, sesuaikan dan adaptasi adalah kata kunci. Ingat komunikasi adalah kunci dalam komunikasi

Gunakan teknik ”pause”, teknik ini penting untuk audiens dan juga kamu untuk merefleksikan dan berfikir terhadap apa yang telah disampaikan. Jangan biarkan anda membiarkan presentasi berjalan begitu cepat sehingga tidak dapat diikuti audiens. Gunakan humor jika dimungkinkan, kadangkala teknik ini bermanfaat untuk menjaga audiens tetap fokus pada saat presentasi.

Terakhir jangan lupa untuk menyampaikan presentasi secara terurut mulai dari pengenalan, fokus presentasi dan konklusi. Selamat berpresentasi.

(disadur dari berbagai sumber)

IBSC TV Presenter, Jln Pengadegan Timur Raya no 1 Jakarta, 12770, T 79191059 F 79190878, www.ibsctvpresenter .com, E info@ibsctvpresente r.com, open new class start 16 Agustus 2008.

Wednesday 6 August 2008

Au, Fitri

Date: 7 August 2008
Attendants: Au, Fitri

Moderator: none
Best comment from last session: none

Today's Presenters:
Au: To Flea Market for Fun
Fitri: WEB2: It is about Social Networking Website

The Session:
With an imaginary audience packing in Mahakam (in fact only Fitri was there), Au presented his observation on flea market (pasar loak) focusing on profiles of some traders and visitors of Depok flea market.

Ten minutes elapsed and still 3 slides to go. But luckily, the last two slides were the most interesting pieces that the audience didn’t seem to mind. Yet, Au needs to slow down his voice pace in order to enable his audience to understand what he is saying. There were many interesting facts about flea market that he should be able to explore more rather than simply reading the text from his full-of-picture presentation.

If only Au could focus only to one topic, such as how flea market has become a fun place to visit for so many people, his presentation would be much better received.

The photos he used in his presentation deserve an applause. They were telling! During his presentation, Au took the most advantage from exploiting photos. He admitted he had to arrange a special time to go hunting to Depok flea market for some great pictures.

Fitri used only 6 minutes of the 10 minutes she had. Improvisation was the only she would need to reveal many interesting aspects of her topic. Social networking via internet is now facilitated by more than 10 tools such as blogger, multiply, youtube, and flickr to name a few. Fitri should tell more about each tool. Brief explanation on strengths and weaknesses of each tool would seize her audience’s attention the most.

Fitri was great in opening her presentation. Her articulation was also clear. For next practice, she would need to maintain eye contact with her audience to put more strength on information she is sharing.

“What about trying to involve audience by offering some questions? About their personal experience using certain social networking tool?” There should be many interesting and original stories from the audience because some of them may be among the addicted bloggers or youtubers. Audience usually loves to hear their own voice.

Editor’s Note: We would love to hear your suggestion to improving our Kelas Presentasi. Do send us your comments! Thanks